Seputar Dunia Islam

Home | Seputar Dunia Islam | Tarbiyah | Muslimah Zone |

Wednesday, September 20, 2006

Ahmadinejad Balas Pidato Bush, Kebijakan AS Dikritik Habis-Habisan

Beberapa jam setelah Presiden Bush menyampaikan pidatonya di sidang Dewan Umum PBB, Presiden Iran, Mahmud Ahmadinejad tampil dalam forum yang sama dan melontarkan kritik balik terhadap Bush.

Ahmdinejad dalam pidatonya mengatakan bahwa AS dan para sekutunya telah menyalahgunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PB, untuk kepentingannya sendiri. "Hak veto itu telah menjadi instrumen ancaman dan paksaan," kata Ahmadinejad.

"Jika mereka (AS) berbeda pendapat dengan sebuah bangsa atau negara, mereka membawa hal itu ke Dewan Keamanan dan mereka menjadikan diri mereka sendiri sebagai jaksa penuntut, hakim sekaligus eksekutornya. Apakah ini yang namanya keadilan?," kecam Ahmadinejad.

Ia juga melontarkan banyak kritikan terhadap dominasi global yang dilakukan AS, mengecam invasi 'ilegal' ke Irak dan mengecam sikap AS yang 'memberikan jaminan serta dukungan yang tak mendasar' pada Israel.

Ahmadinejad mengkritik Dewan Keamanan yang dinilainya gagal memutuskan gencatan senjata segera ketika perang antara Hizbullah dan Israel mulai meletus.

"Dewan Keamanan hanya duduk diam selama berhari-hari, menyaksikan kekejaman terhadap rakyat Libanon... Kenapa?" sambung Ahmadinejad dengan nada bertanya.

Soal kondisi di Irak, Presiden Iran itu mengatakan, banyak teroris yang ditahan oleh pemerintah Irak 'sengaja dibiarkan dengan berbagai alasan oleh para penjajah (tentara AS dan koalisinya)"

Dalam wawancara dengan NBC Nightly News, Ahmadinejad ditanya tentang keinginan Bush pada rakyat Iran. Ia menjawab,"Kami punya keinginan yang sama... bersatu untuk kepentingan dunia yang damai."

"Kami pikir orang-orang Amerika sama seperti rakyat kami. Mereka rakyat yang baik, mereka mendukung perdamaian, persaudaraan dan kesetaraan," sambungnya yang diterjemahkan oleh seorang penerjemah.

Ahmadinejad mengatakan, persoalannya adalah dengan pemerintah AS. "Secara eksplisit saya mengatakan bahwa saya menentang kebijakan yang dipilih pemerintah AS untuk mengendalikan dunia, karena kebijakan-kebijakan itu justru menggerakan dunia ke arah peperangan," tandasnya.

Dalam pidatonya di sidang Dewan Umum PBB, Ahmadinejad menegaskan kembali bahwa program nuklirnya transparan, damai dan di bawah pengawasan penyelidik IAEA. Dalam pidatonya, tidak ada indikasi Iran akan memenuhi seruan PBB agar negara itu menghentikan pengayaan uraniumnya.

Bush dan Ahmadinejad menginap di hotel yang berdekatan, tapi perseteruan antara dua pemimpin negara ini jelas terlihat dari isi pidato keduanya yang saling tuding. Belum lama ini, Ahmadinejad malah menantang Bush untuk debat terbuka di sela-sela sidang Dewan Umum PBB, namun AS tidak merespon tantangan itu.

Situs Aljazeera melaporkan, Ahmadinejad menolak untuk hadir dalam acara makan siang dengan para pemimpin negara Muslim dan Bush, yang digagas oleh Sekjen PBB, Kofi Annan. (ln/aljz/AP)

Saturday, September 09, 2006

Ahmadi Nejad Sebuah Fenomena 2

« Reply #4 on: 14 May 2006, 01:35:32 pm »
sedikit oleh2 dari teman...
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Liputan Studium Generale Ahmadinejad di Universitas Indonesia
Kebetulan hari ini saya berkesempatan hadir dalam kuliah umum Mahmoud Ahmadinejad di UI (Universitas Indonesia), sebagai jurnalis amatir saya mencoba meliputnya Selamat menikmati.. *Ahmadinejad di Universitas Indonesia *Pada hari kedua kunjungannya di Indonesia , Presiden Republik Islam Iran , Mahmoud Ahmad Dinejad menyempatkan diri menjadi pembicara *Studium Generale*di Universitas Indonesia .
Studium generale yang diadakan di Balai Sidang UI ini dihadiri oleh sekitar 300 orang, sebagian besar merupakan mahasiswa dan staff pengajar UI, serta belasan jurnalis dari berbagai media. Dalam kesempatan ini Ahmadinejad didampingi oleh Penasihat Republik Islam Iran,Menteri Komunikasi dan Teknologi Iran serta Dubes Iran untuk Indonesia, selain itu *stadium generale *ini juga dihadiri oleh Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, Kusmayato Kadiman, Wali Kota Depok: Nurmahmudi Ismail, dan Duta besar Indonesia untuk Iran : Basri Hasanudin.
Ahmadinejad sendiri seperti biasa, tampil sederhana dengan mengenakan kemeja putih, yang dibalut oleh jas Hitam tanpa dasi. Tidak tampak penjagaan dan pengamanan yang berlebihan baik dari pihak keamanan Indonesia maupun Iran.Ketika memasuki ruangan, Ahmadinejad disambut dengan tepuk tangan yang sangat meriah dari para peserta studium generale.Acara studium generale tepat dimulai pada pukul 10:00, yang diawali oleh sambutan singkat dari Rektor UI, Usman Chatib Warsa. Dalam sambutan singkatnya Usman, berharap agar Pemerintah Iran dan UI khususnya, serta pemerintah RI pada umumnya dapat bekerja sama tidak hanya dalam sector ekonomi, tetapi juga dalam sektor kebudayaan, kedokteran, teknologi dan riset. Mengawali kuliah umumnya, Ahmadinejad melontarkan gurauan , bahwa UI yang lahannya seluas 320 Hektar, jika dibagi rata kepada seluruh mahasiswanya maka masing-masing mahasiswa akan mendapatkan tanah seluas 100 M2 , dan ia mengusulkan kepada rektor UI agar membagi rata tanah UI kepada mahasiswanya agar tidak terjadi perselisihan antar mahasiswa. Gurauannya ini disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
*Keajaiban Dunia dan Keadilan Global*
Dalam pidatonya Ahmadinejad menekankan bahwa penguasaan ilmu dan teknologi merupakan sumber kemajuan suatu bangsa, dan kunci kemajuan peradaban dunia.Ahmadinejad juga menganggap bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai peranan sangat vital tidak hanya di kawasan Asia Tenggara tetapi juga di tingkat Internasional.Dalam bagian akhir pidatonya, Ahmadinejad mengatakan bahwa saat ini ada suatu keajaiban dunia yang belum tercatat, yaitu pendirian suatu negara- Israel-- dalam wilayah suatu negara lain-Palestina-- dengan cara penghancuran dan penindasan, dan hal ini didukung oleh negara-negara barat. Palestina yang berjuan untuk melepaskan diri dari penjajahan Israel justeru dianggap teroris, sementara tindakan Israel yang menghancurkan dan menindas Bangsa Palestina terus dibela oleh negara-negara barat.
Dalam sesi pertanyaan yang dimoderatori oleh Rektor UI, Ahmadinejad mendapatkan berbagai pertanyaan dan dukungan atas pengembangan program nuklir untuk perdamaiannya.Menjawab pertanyaan dari salah satu peserta, yang menanyakan apakah tujuan dari pengayaan uranium dan pengembangan nuklir di Iran hanya untuk tujuan perdamaian atau ada tujuan-tujuan lain. Ahmadinejad menegaskan bahwa tujuan pengembangan nuklir Iran adalah untuk perdamaian, karena kebutuhan energi yang sangat besar bagi negaranya.
Ia mengatakan bahwa di masa depan cadangan bahan bakar dan energi yang berasal dari Fossil suatu saat pasti akan habis, oleh karena itu harus dicari upaya-upaya lain untuk mendapatkan energi yang bersih, murah, dan tidak membahayakan lingkungan. Ia menegaskan Nuklir merupakan sumber energi yang memenuhi kriteria diatas.Selain itu Ahmadinejad juga menegaskan bahwa adalah hak setiap negara untuk mengembangkan teknologi dan dan memilih teknologi apa yang akan dikembangkan, tidak ada hak dari negara manapun untuk membatasi hak Negara lain untuk mengembangkan teknologi di negaranya sendiri.
Ahmadinejad juga mengatakan bahwa saat ini tatanan dunia sudah semakin tidak adil, sebagian negara berlaku seenaknya menyerang dan menindas negara lain dengan dalil untuk menjaga perdamaian dunia, padahal jelas-jelas tujuannya adalah untuk semakin mengukuhkan hegemoninya di dunia Internasional. Oleh karena itu adalah saatnya sekarang, keadilan global harus ditegakkan, karena rezim-rezim jahat yang berkuasa saat ini suatu saat pasti akan hancur. Karena itu Iran akan terus mempertahan haknya untuk mengembangkan terus teknologi nuklir untuk perdamaiannya, Ia menegaskan, perjuangannya ini bukan saja untuk Iran, tetapi Juga untuk Indonesia, Malaysia, Bagladesh, Tunisia, Aljazair, dan Afrika Selatan.
Ia juga mengulang kembali idenya agar Israel dipindahkan saja dari Timur Tengah ke wilayah Eropa, karena negara-negara Eropa lah yang bertanggung jawab atas pembantaian bangsa Yahudi pada perang dunia kedua. Bukannya bangsa Palestina.Ahmadinejad juga menegaskan bahwa Liberalisme dan Demokrasi merupakan system yang sudah gagal dalam menjawab berbagai permasalahan dunia saat ini.Pada kesempatan ini Ahmadinejad juga memberikan beasiswa penelitian ke Iran kepada salah satu peserta yang bertanya dan meminta bea siswa langsung kepadanya.Ahmadinejad juga mendapatkan dukungan penuh dari para mahasiswa UI yang menghadiri kuliah umumnya untuk terus mengembangkan energi nuklir untuk perdamaian.
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ahmadi Nejad Sebuah Fenomena 2

« Reply #4 on: 14 May 2006, 01:35:32 pm »
sedikit oleh2 dari teman...
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Liputan Studium Generale Ahmadinejad di Universitas Indonesia
Kebetulan hari ini saya berkesempatan hadir dalam kuliah umum Mahmoud Ahmadinejad di UI (Universitas Indonesia), sebagai jurnalis amatir saya mencoba meliputnya Selamat menikmati.. *Ahmadinejad di Universitas Indonesia *Pada hari kedua kunjungannya di Indonesia , Presiden Republik Islam Iran , Mahmoud Ahmad Dinejad menyempatkan diri menjadi pembicara *Studium Generale*di Universitas Indonesia .
Studium generale yang diadakan di Balai Sidang UI ini dihadiri oleh sekitar 300 orang, sebagian besar merupakan mahasiswa dan staff pengajar UI, serta belasan jurnalis dari berbagai media. Dalam kesempatan ini Ahmadinejad didampingi oleh Penasihat Republik Islam Iran,Menteri Komunikasi dan Teknologi Iran serta Dubes Iran untuk Indonesia, selain itu *stadium generale *ini juga dihadiri oleh Menteri Riset dan Teknologi Indonesia, Kusmayato Kadiman, Wali Kota Depok: Nurmahmudi Ismail, dan Duta besar Indonesia untuk Iran : Basri Hasanudin.
Ahmadinejad sendiri seperti biasa, tampil sederhana dengan mengenakan kemeja putih, yang dibalut oleh jas Hitam tanpa dasi. Tidak tampak penjagaan dan pengamanan yang berlebihan baik dari pihak keamanan Indonesia maupun Iran.Ketika memasuki ruangan, Ahmadinejad disambut dengan tepuk tangan yang sangat meriah dari para peserta studium generale.Acara studium generale tepat dimulai pada pukul 10:00, yang diawali oleh sambutan singkat dari Rektor UI, Usman Chatib Warsa. Dalam sambutan singkatnya Usman, berharap agar Pemerintah Iran dan UI khususnya, serta pemerintah RI pada umumnya dapat bekerja sama tidak hanya dalam sector ekonomi, tetapi juga dalam sektor kebudayaan, kedokteran, teknologi dan riset. Mengawali kuliah umumnya, Ahmadinejad melontarkan gurauan , bahwa UI yang lahannya seluas 320 Hektar, jika dibagi rata kepada seluruh mahasiswanya maka masing-masing mahasiswa akan mendapatkan tanah seluas 100 M2 , dan ia mengusulkan kepada rektor UI agar membagi rata tanah UI kepada mahasiswanya agar tidak terjadi perselisihan antar mahasiswa. Gurauannya ini disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.
*Keajaiban Dunia dan Keadilan Global*
Dalam pidatonya Ahmadinejad menekankan bahwa penguasaan ilmu dan teknologi merupakan sumber kemajuan suatu bangsa, dan kunci kemajuan peradaban dunia.Ahmadinejad juga menganggap bahwa Indonesia merupakan negara yang mempunyai peranan sangat vital tidak hanya di kawasan Asia Tenggara tetapi juga di tingkat Internasional.Dalam bagian akhir pidatonya, Ahmadinejad mengatakan bahwa saat ini ada suatu keajaiban dunia yang belum tercatat, yaitu pendirian suatu negara- Israel-- dalam wilayah suatu negara lain-Palestina-- dengan cara penghancuran dan penindasan, dan hal ini didukung oleh negara-negara barat. Palestina yang berjuan untuk melepaskan diri dari penjajahan Israel justeru dianggap teroris, sementara tindakan Israel yang menghancurkan dan menindas Bangsa Palestina terus dibela oleh negara-negara barat.
Dalam sesi pertanyaan yang dimoderatori oleh Rektor UI, Ahmadinejad mendapatkan berbagai pertanyaan dan dukungan atas pengembangan program nuklir untuk perdamaiannya.Menjawab pertanyaan dari salah satu peserta, yang menanyakan apakah tujuan dari pengayaan uranium dan pengembangan nuklir di Iran hanya untuk tujuan perdamaian atau ada tujuan-tujuan lain. Ahmadinejad menegaskan bahwa tujuan pengembangan nuklir Iran adalah untuk perdamaian, karena kebutuhan energi yang sangat besar bagi negaranya.
Ia mengatakan bahwa di masa depan cadangan bahan bakar dan energi yang berasal dari Fossil suatu saat pasti akan habis, oleh karena itu harus dicari upaya-upaya lain untuk mendapatkan energi yang bersih, murah, dan tidak membahayakan lingkungan. Ia menegaskan Nuklir merupakan sumber energi yang memenuhi kriteria diatas.Selain itu Ahmadinejad juga menegaskan bahwa adalah hak setiap negara untuk mengembangkan teknologi dan dan memilih teknologi apa yang akan dikembangkan, tidak ada hak dari negara manapun untuk membatasi hak Negara lain untuk mengembangkan teknologi di negaranya sendiri.
Ahmadinejad juga mengatakan bahwa saat ini tatanan dunia sudah semakin tidak adil, sebagian negara berlaku seenaknya menyerang dan menindas negara lain dengan dalil untuk menjaga perdamaian dunia, padahal jelas-jelas tujuannya adalah untuk semakin mengukuhkan hegemoninya di dunia Internasional. Oleh karena itu adalah saatnya sekarang, keadilan global harus ditegakkan, karena rezim-rezim jahat yang berkuasa saat ini suatu saat pasti akan hancur. Karena itu Iran akan terus mempertahan haknya untuk mengembangkan terus teknologi nuklir untuk perdamaiannya, Ia menegaskan, perjuangannya ini bukan saja untuk Iran, tetapi Juga untuk Indonesia, Malaysia, Bagladesh, Tunisia, Aljazair, dan Afrika Selatan.
Ia juga mengulang kembali idenya agar Israel dipindahkan saja dari Timur Tengah ke wilayah Eropa, karena negara-negara Eropa lah yang bertanggung jawab atas pembantaian bangsa Yahudi pada perang dunia kedua. Bukannya bangsa Palestina.Ahmadinejad juga menegaskan bahwa Liberalisme dan Demokrasi merupakan system yang sudah gagal dalam menjawab berbagai permasalahan dunia saat ini.Pada kesempatan ini Ahmadinejad juga memberikan beasiswa penelitian ke Iran kepada salah satu peserta yang bertanya dan meminta bea siswa langsung kepadanya.Ahmadinejad juga mendapatkan dukungan penuh dari para mahasiswa UI yang menghadiri kuliah umumnya untuk terus mengembangkan energi nuklir untuk perdamaian.
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ahmadi Nejad Sebuah Fenomena

(dari MyQuran.org)
« on: 12 May 2006, 06:17:17 pm »
Oleh: Hertasning Ichlas
Dunia selalu menyimpan bibit-bibit yang ekstraordinari meskipun keluar sekali-kali. Dunia Islam kini seolah terepresentasikan oleh sosok yang baru saja meminta ulang keinginan Imam Khomeni agar Zionis dan Israel di Wipe off from world map. Seolah-olah tak ada lagi sekat Suni dan Syiah atas nama perlawanan terhadap Bush dan sekutunya.
Siapapun akan segera tahu lelaki doktor transportasi yang telah mempersembahkan ilmunya dalam mengatasi kemacetan akut di Teheran ini adalah seorang presiden yang kuda hitam.
Berbekal pengalaman memerintah yang cukup solid selama 7 tahun di 3 provinsi Iran, Ahmadi Nejad melenggang nothing to lose menuju puncak pentas politik Iran.
Apa pasal? Seorang lelaki dengan berewok tidak teratur dan performasi yang tidak memenuhi standar calon seorang presiden mampu mencuri hati masyarakat Iran yang terkenal agak sewotan dan kritis?Secara sederhana sejak awal revolusi Imam Khomeini dikelilingi kaum akhund atau para klerik yang terbelah menjadi dua polar.
aum Kanan yang ingin mengembangkan tradisi politik berbasiskan rujukan fiqh dan sumber-sumber orisinil Islam. Didalamnya sejumlah nama penting bercokol; Bahesti, Bahonar, Ali Khamenei (Wali Faqih), Nateq Nouri, Rafsanjani dan nama lain yang muncul belakangan.Di kiri, adalah kelompok ulama yang manifesto politiknya tak keberatan mengadopsi sistem politik barat ala Alexis Tocquivelle dan pelanjutnya yang mempromosikan demokrasi, kebebasan serta hak-hak sipil.
To some extent, kaum kiri ini tidak melulu menjadikan sumber Islam bekerja bak kacamata kuda. Mereka menaruh simpati atas apa yang berkembang di dunia barat. Beberapa nama tercatat; Ahmad Karoubi, Ahmad Khomeini (putra Imam), Hadi Khamenei (Adik Ali Khamenei), Kholholi, Sansanai hingga Khatami.Ajaibnya, Imam Khomeini membiarkan bahkan merestui kedua fakta politik akhund tersebut. Sampai saat keduanya mengambil tempat sebagai ruling party. Di pemerintahan dan yudikatif kaum kanan merapal jurus politiknya, di parlemen kaum kiri meneriakkan manifesto mereka.Kenyataan berikutnya politik Iran berjalan dengan suhu politik cukup tinggi.
Pertarungan dua kubu yang kemudian oleh media dikenal sebagai "pertarungan" Kaum Konservatif dan Kaum Reformis menyedot energi politik rakyat hingaa taraf paling menjemukan.Seringkali terjadi migrasi politik antara keduanya. Yang kiri menjadi kanan dan kanan menyeberang menjadi kiri. Rafsanjani salah satu dari contohnya.Di sisi lain "newspeak" politik yang dikembangkan oleh Ali Khamenei sebagai rahbar dan sebagai otoritas tertinggi konsep Wilayat Al Faqih boleh dikatakan agak berbeda dengan Maestro awalnya yakni Imam RuhullahKhomeini.
Sayyid Ali Khamenei selama 16 tahun lebih mengembangkan politik detente dan koorporasi harmonis dengan masyarakat dunia. didalamnya terdapat upaya dialog peradaban, perundingan dan keterlibatan dalam konvensi internasional dan forum PBB apalagi Amerika dan Sovyet yang sedang terlibat perang dingin.
Sementara Imam, dahulu lebih sering menatap dunia politik internasional dengan pandangan "lugu" yang pada kebanyakannya tak terlalu menggubris institusi besar global semacam PBB. Kritik terbuka adalah model komunikasi yang intens dilakukan.
Nampaknya konteks global dan kelelahan akibat perang Iran-Iraq boleh jadi menjadi alasan arrangement politik antar dua generasi tersebut.Ahmadi Nejad kemudian muncul. Setelah masyarakat agak kelelahan dengan model faksi kanan dan kiri serta penyebrangan dan inkonsistensi didalamnya yang diperagakan oleh Rafsanjani serta Khatami yang terlalunecis dan populis ketimbang produktif dan kerja keras dalam penilaian rakyat.Dalam urutan yang jeblok di posisi ke 6, bersaing dengan tokoh populis semacam Rafsanjani, Kepala Polisi Baliqaff, Tokoh liberal Moein, Karoubi dll, enjiner dan dosen ini benar-benar menerapkan kampanye diriyang amat polos dan sederhana untuk tak menyebut tak ada kampanye. Tak ada foto besar tertempel dan tak ada slogan-slogan politik yang gigantik. Ia mengandalkan kerja kerasnya dan kesederhanaan gagasannya.
Kota Suci Qom tempat pendidikan Islam dan berkumpulnya para Ayatullah diam-diam melirik Ahmadi Nejad terutama pada kelompok Misbah Yazdi beserta muridnya (meskipun tak pernah mendukung secara terbuka karenapertimbangan rakyat Iran yang selalu "ingin lain" dari preferensi ulama).
Di tengah keyakinan kuat bahwa Rafsanjani yang populer dan kaya itu akan menang, masyarakat diam-diam menaruh pilihannya pada manusia kurus pekerja keras yang tak pernah mengambil gaji gubernurnya dan bertubuh ringkih ini untuk memimpin Iran.
Politik Iran berubah out of the box. Masyarakat Barat terutama Amerika terkesima untuk kesekian kalinya. Tidak menduga bahwa seorang enjiner mampu bersuara terlalu lantang tentang kepentingan Iran, Isu Nuklirdan impian akan “New World Order” melampaui ulama garis keras yang secara stereotipikal dipercaya Bush dan kaum Neo-Con-nya tersebut.
Kini, Presiden Ahmadi Nejad yang kekayaan totalnya terkumpul hanya 300 juta rupiah dan hingga sekarang berkediaman di sudut gang seperti membawa kembali semangat revolusi dan gaya politik Imam Khomeini. Ia Presiden*censored*Revolusioner. Mungkinkah konteks global menuntut peran seperti itu?Dimana-mana figur berewok ini menyita perhatian dunia terutama negeri Islam disebabkan keberanian politiknya yang jelas-jelas bertolak belakang dengan performa tubuhnya. Seorang yang jelas-jelas “ULTRAKONSERVATIF” yang setia dengan semangat revolusi Islam Iran. Kepolosan dan politik "nothing to lose"nya makin mencerminkan kekuatan dan kepiawaian dalam menggasak politik ala hawkish dan zionis yang delicate konspiratif dan seringkali berpura-pura.
Kejujuran yang terkesan lugu sekalipun seringkali justru mampu membuka kedok sebuah "War On Terror" ala Bush, Sharon dan sekutunya yang dianggap palsu dan tak jujur oleh banyak negeri dunia ketiga.Dunia selalu menyimpan bibit-bibit yang ekstraordinari meskipun keluar sekali-kali. Dunia Islam kini seolah terepresentasikan oleh sosok yang baru saja meminta ulang keinginan Imam Khomeni agar Zionis dan Israel di Wipe off from world map. Seolah-olah tak ada lagi sekat Suni dan Syiah atas nama perlawanan terhadap Bush dan sekutunya.Nampaknya bandul dari pendulum sejarah segera ingin merubah arahnya. Chaves dibelahan latin makin kencang meneriakkan integrasi Amerika Latin bersama Morales, Bachellet dan Lula. Revolusi Bolivar menentang Amerika makin bertiup kencang disana.Mungkinkah kita akan menyaksikan peristiwa sejarah ketika Colossus sang emperor tumbang dimakan zaman. Pada Ahmadi Nejad mungkin kita bisa bertanya?.[]Penulis:Tinggal di jakarta dan mengelola Yayasan Rausyanfikr Jakarta .
Perbedaan bukanlah penghalang, jika tetap berpegang kepada Al Quran dan As Sunnah
Siapa pun dia, hamba Alah, jika dia muslim, dia saudara kita